BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat kita melakukan suatu observasi terhadap
kehidupan makhluk hidup yang ada di sekitar lapangan terbuka yang masih alami,
halaman sekolah, atau taman rekreasi. Di sana mungkin kita melihat kupu-kupu
yang terbang tinggi dan hinggap dari bunga ke bunga lainnya, capung yang
beraneka ragam, laba-laba menyergap mangsa yang terperangkap di bawah jalanya,
atau burung-burung yang bertengger di dahan kayu sambil mencari makanannya.
Semua itu contoh interaksi antar spesies di alam. Manusia selalu berinteraksi
dengan lingkungan, hewan dan tumbuhan, serta terdapat hubungan saling
ketergantungan diantaranya. peranan manusia dalam menjaga keseimbangan
lingkungan sangat di butuhkan.
Setiap komponen selalu berintertaksi membentuk hubungan yang saling
ketergantungan, dalam hubungan ketergantungannya terdapat Rangkaian perubahan
bentuk unsur-unsur kimia yang melibatkan komponen-komponen biotik dan abiotik yang
di sebut dengan BioGeoKimia misalnya makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas,
tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Selain itu
ketergantungan komponen abiotik terhadap komponen biotik, misalnya cacing tanah
menggemburkan tanah, tumbuhan untuk menahan erosi, tumbuhan hijau untuk
mengurangi pencemaran udara. Dalam
keseharian mahluk hidup, sering terjadi interaksi, baik interaksi mahluk hidup
dengan lingkungannya maupun interkasi mahluk hidup dengan mahluk hidup yang
lain. Interaksi yang terjadi antara mahluk hidup yang satu dengan mahluk hidup
yang lain, kadang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain, adapula
yang menguntungkan satu pihak sementara yang lain tidak dirugikan dan adapula
interaksi yang sama-sama menguntungkan komponen.
Dalam makalah ini akan di bahas secara lebih luas tentang apa itu interaksi dan
macam-macamnya.
B.
Rumusan masalah
- Apa pengertian biogeokimia?
- Apa pengertian interaksi dalam ekosistem?
- Apa pengertian simbiosis dalam ekosistem ?
- Apa pengertian kompetisi dalam ekosistem?
- Apa pengertian predasi dalam ekosistem?
- Apa pengertian netral dalam ekosistem?
- Apa sajakah macam-macam proses biogeokimia, interaksi, simbiosis, kmpetisi, predasi dan netral?
- Bagaimana proses Biogeokimia dalam ekosisitem?
C.
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari Proses Biogeokimia Dalam Ekosistem (Interaksi
Simbiosis, Kompetisi, Predasi, Netral), kita
diharapkan dapat:
1. Mangetahui pengertian biogeokimia.
2. Mengetahui pengertian Interaksi Simbiosis, Kompetisi, Predasi, dan Netral
dalam ekosistem.
3. Mengetahui apa
macam-macam dari proses biogeokimia, Interaksi, Simbiosis, Kompetisi, Predasi, dan
Netral dalam ekosistem.
4. Mengetahui bagaimana proses biogeokimia dalam ekosisitem.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses Biogeokimia Dalam Ekosistem dan
(Interaksi, Simbiosis, Kompetisi,
Predasi, Netral)
A.
Pengertian Proses Biogeokimia Dalam Ekosistem dan (Interaksi,
Simbiosis, Kompetisi, Predasi dan Netral)
1. Proses Biogeokimia Dalam
Ekosistem
Proses adalah runtunan
perubahan peristiwa dalam perkembangan sesuatu (Muhammad Ali,..:325). Menurut Harliyono Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus
terjai antar komponen, Sedangkan Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungan abiotiknya. Menutrut Erwin
Schrödinger Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang
terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.
Dari beberapa pendapat
di atas dapat di simpulkan bahwa proses Biogeokimia dalam ekosistem adalah Rangkaian
perubahan bentuk unsur-unsur kimia yang melibatkan komponen-komponen biotik dan
abiotik. Fungsi Biogekimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan
unsur-unsur kima yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen
biotic maupun abotik sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga. Contoh
dari daur biogeokimia terdapat pada sawah, sawah adalah contoh ekosistem yang
melibatkan daur biogeokimia.
Daur biogeokimia
melibatkan beberapa unsur-unsur kimia dan juga makhuk hidup serta ekosistem
yang menjadi tempat berlangsungnya daur biogeokimia. Salah satu contoh dari
unsur kimia yang terlibat dalam daur biogeokimia adalah Oksigen. Oksigen adalah
gas yang digunakan oleh makhluk hidup untuk bernafas sehingga disuatu ekosistem
terdapat gas oksigen (Harliyono, 1999: 191)
2.
Interaksi Dalam
Ekosistem
Interaksi adalah hubungan yang terjadi antara mahluk
hidup. Interaksi makhluk hidup terjadi di dalam ekosistem, baik saling
menguntungkan salah satu pihak maupun merugikan salah satu pihak. Interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan pada suatu ekosistem bersifat khusus. Artinya
interaksi komunitas di lingkungan kutub berbeda dengan interaksi komunitas di
lingkungan tropis. Komunitas yang dipengaruhi oleh lingkungan abiotik yang
spesifik menghasilkan ekosistem yang spesifik pula.
Interaksi terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, sehingga makhluk hidup akan bergantung dengan makhluk hidup yang
lainnya.
Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi: antar
organisme, antar populasi, antar komunitas, antara komponen biotik dan komponen
abiotik. (Indun Kistinah & Endang Sri Lestari. 2009:327)
3.
Simbiosis Dalam
Ekosistem
Simbiosis berasal dari bahasaa Yunani sym yang
berarti dengan dan
biosis yang berarti
kehidupan.
Simbiosis
adalah interaksi diantara dua makhluk hidup (organisme) yang hidup saling
berdampingan. Simbiosis dapat diartikan juga sebagai pola interaksi yang sangat
erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis. Sedangkan makhluk
hidup yang melakukan simbiosis dinamakan Simbion.
(Zaipuin Arahim, 2004: 57)
4.
Kompetisi Dalam
Ekosistem
Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak membutuhkan objek
sebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain seperti against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu pilihan hidup
dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi tertentu.
Menurut Deaux, Dane,
& Wrightsman (1993), kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara
mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk
bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi.
Menurut Chaplin
(1999), kompetisi adalah saling mengatasi dan berjuang antara dua individu,
atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama. Dari
beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa kompetisi adalah
persaingan antarmakluk hidup dalamsuatu ekosistem karena adanya kebutuhan hidup
yang sama.
Dari beberapa pendapat
di atas dapat di simpulkan bahwa Kompetisi dalam
istilah biologi berarti persaingan dua organisme atau lebih untuk mendapatkan
kebutuhan hidup mereka.
Kompetisi dapat
berakibat positif atau negatif bagi salah satu pihak organisme atau bahakan
berakibat negatif bagi keduanya. Kompetisi tidak selalu salah dan diperlukan
dalam ekosistem, untuk menunjang daya dukung lingkungan dengan mengurangi
ledakan populasi hewan yang berkompetisi
Beberapa spesies dapat hidup berdampingan di dalam sebuah komunitas
sepanjang mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam suatu relung ekologi,
meskipun relung mereka saling tumpang tindih. Kehidupan demikian dapat
terpenuhi selama kebutuhan hidup terhadap sumber yang sama tersedia dalam
jumlah yang berlebihan. Akan tetapi jika sumber kebutuhan terbatas, maka
hubungan antarspesies akan berubah menjadi suatu bentuk persaingan atau
kompetisi. Kompetisi adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang
mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun kebutuhan
hidup yang sering diperebutkan antara lain, adalah makanan, tempat berlindung,
tempat bersarang, sumber air, danpasangan untuk kawin. Semakin besar tumpang
tindih relung ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk kompetisi yang
terjadi berupa kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies),
contohnya jenis burung di hutan yang memakan serangga yang sama.
5.
predasi Dalam
Ekosistem
Predasi yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dan organisme yang
dimangsa. Predasi Merupakan
jenis interaksi makan dan dimakan. Pada predasi, umumnya satu spesies memakan
spesies lainnya. Ada juga beberapa hewan memangsa sesama jenisnya (sifat
kanibalisme). Makhluk hidup yang memakan disebut pemangsa (predator), sedangkan
makhluk hidup yang dimakan disebut mangsa (prey). Predasi tidak terbatas antar
hewan, tetap juga dapat terjadi pada herbivora dan tumbuhan. Pada predasi antar
hewan, predator kebanyakan berukuran lebih besar daripada mangsanya. Contohnya
adalah hubungan antara rusa dengan singa. Meskipun tampaknya kejam, hubungan
predasi diperlukan untuk mengendalikan jumlah populasi mangsa. Kita tentu tahu
bahwa rusa dapat berkembang biak dengan cepat. Jika sebagian populasi rusa
tidak dimakan oleh singa, maka rusa-rusa itu dapat kekurangan makanan.
6.
Netral Dalam
Ekosistem
Netral yaitu sesuatu yang tidak saling memengaruhi. Netralisme terjadi
apabila misinya berbeda. Namun sesungguhnya hubungan yang benar-benar netral
tidak ada, sebab setiap organisme memerlukan komponen abiotik (udara, ruangan,
air, dan cahaya) yang sama, sehingga timbul persaingan. Selain itu setiap
organisme juga mengeluarkan zat sisa yang dapat mengganggu organisme lain.
Contoh hubungan netral ini adalah hubungan antara kambing dan ayam yang
dipelihara manusia dalam kandang yang berdekatan.
Netralisme adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling
mempengaruhi. Hal ini dapat terjadi pada kepadatan populasi yang sangat rendah
atau secara fisik dipisahkan dalam mikrohabitat, serta populasi yang keluar
dari habitat alamiahnya.
B.
Macam-macam Proses Biogeokimia Dalam Ekosistem, Interaksi,
Simbiosis dan Kompetisi
1.
Proses biogeokimia
Macam-macam proses Biogeokimia dalam
Ekosistem:
a). Proses biologis dan geologis, merupakan mengubah
unsur-unsur kimia dari bentuk organik
dan anorganik
b). Kecepatan dekomposisi,
artinya bahan organik menentukan kecepatan pendauran unsur.
c). Proses unsur,
proses ini sangat dikendalikan oleh tanaman
2.
Interaksi
Macam-macam Interaksi antara lain: (Indun
Kistinah & Endang Sri Lestari. 2009:327)
a)
Interaksi antar organisme.
Jenis interaksi antar organisme antara lain: mutualisme, komensalisme, Predasi,
kompetisi, Parasitisme, Netral .
b)
Interaksi antar
populasi.
Contoh interaksi antar populasi adalah alelopati,
yaitu interaksi antar populasi di mana populasi yang satu menghasilkan zat yang
dapat menghalangi tumbuhnya populasi yang lain. Pada mikrorganisme, alelopati dikenal dengan istila anabiosa. Misalnya:
Rumput teki menghasilkan zat kimai yang bersifat toxic yang dapat menghalangi tumbuhan yang
lainnya, Jamur Penicillium sp menghasilkan antibiotik yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
c)
Interaksi antar komunitas. Interaksi
antar komunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan organisme, tetapi
juga aliran enrgi dan makanan. Interaksi ini dapat diamti pada daur carbon
(karena melibatkan ekosistem yang berbeda (laut dan darat).
d)
Interaksi
antar komponen biotik dan abiotik. Interaksi ini menyebabkan
terjadinya aliran energi dalam ekosistem. Selain aliran energi di dalam ekosistem
juga terdapat struktur atau tingkatan trofik, keanekaragaman biotik, serta
siklus materi. Dengan demikian ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.
3.
Simbiosis
Hubungan simbiosis ada
tiga jenis, yaitu sebagai berikut: (Zaipuin Arahim, 2004: 57)
a)
Simbiosis Mutualisme. Simbiosis mutualisme
yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Contohnya
adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga. Kupu-kupu memperoleh madu dari bunga
sedangkan tumbuhan berbunga dibantu proses penyerbukannya. Simbiosis mutualisme
juga terjadi antara manusia dengan bakteri Eschericia coli yang hidup di usus.
Bakteri tersebut menghasilkan vitamin K yang berperan pada proses pembekuan
darah manusia. Sedangkan manusia memberikan perlindungan, makanan, dan lingkungan
yang cocok bagi bakteri di dalam usus.
b)
Simbiosis Komensalisme. Simbiosis
komensalisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme di mana yang satu
diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan saat saling berinteraksi. Contohnya
adalah tanaman anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Tanaman anggrek
diuntungkan karena dapat hidup di pohon yang ditumpanginya, sedangkan pohon
tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian apapun dari hadirnya tanaman
anggrek.
c)
Simbiosis Parasitisme. Simbiosis
parasitisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang merugikan salah satu
pihak, sedangkan pihak yang lain diuntungkan saat berinteraksi. Contohnya
adalah tumbuhan tali putri dan benalu dengan inangnya. Tali putri tidak dapat
membuat makanan sendiri sehingga mengambil sari makanan dari tumbuhan inang.
Contoh lain adalah kutu yang hidup pada kulit hewan. Kutu mendapat untung
karena mengisap darah, sebaliknya hewan dirugikan karena darahnya diisap dan
menjadi gatal-gatal.
4.
Kompetisi
Berdasarkan
kebutuhannya, kompetisi dibagi menjadi 2 yaitu:
a)
Kompetisi teritorial yaitu kompetisi untuk memperebutkan
wilayah atau teritori tempat tinggal organisme, hal ini berkaitan dengan
kompetisi selanjutnya.
b)
Kompetisi makanan yaitu kompetisi untuk memperebutkan
mangsa atau makanan dari wilayah-wilayah buruan.
Sedangkan berdasarkan jenisnya Kompetisi juga dapat dibagi dua yaitu:
a)
kompetisi internal adalah kompetisi pada organisme dalam
satu spesies,
b)
kompetisi eksternal adalah kompetisi pada organisme yang
berbeda spesiesnya.
C.
Proses Biogeokimia Dalam Ekosisitem
Dalam proses biogeokimia melibatkan makhluk hidup,
tanah, dan reaksi-reaksi kimia di dalamnya. Itulah yang dimaksud sebagai
proses biogeokimia. Berikut ini akan
dibahas macam-macam proses daur biogeokimia yang ada di alam ini, antara lain:
(indun kistianah & endang sru lestari. 2009:338)
1. Proses Daur Nitrogen
Gas nitrogen ikatannya stabil dan sulit bereaksi, sehingga tidak bisa
dimanfaatkan secara langsung oleh makhluk hidup. Nitrogen dalam tubuh makhluk
hidup merupakan komponen penyusun asam amino yang akan membentuk protein.
Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan
kilat atau petir membentuk nitrat (NO). Tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk
nitrit ataupun nitrat dari dalam tanah untuk menyusun protein dalam tubuhnya.
Ketika tumbuhan dimakan oleh herbivora, nitrogen yang ada akan berpindah ke
tubuh hewan tersebut bersama makanan. Ketika tumbuhan dan hewan mati ataupun
sisa hasil ekskresi hewan (urine) akan diuraikan oleh dekomposer menjadi
amonium dan amonia. Oleh bakteri nitrit (contohnya Nitrosomonas), amonia akan
diubah menjadi nitrit, proses ini disebut sebagai nitritasi. Kemudian, nitrit
dengan bantuan bakteri nitrat (contohnya Nitrobacter) akan diubah menjadi
nitrat, proses ini disebut sebagai proses nitratasi. Peristiwa proses perubahan
amonia menjadi nitrit dan nitrat dengan bantuan bakteri disebut sebagai proses
nitrifikasi.
2.
Proses Daur Fosfor
Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi
persediaannya sangat terbatas. Dengan kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia
berenergi tinggi, fosfor sangat penting dalam transformasi energi pada semua
organisme. Sumber fosfor terbesar dari batuan dan endapan-endapan yang berasal
dari sisa makhluk hidup. Sumber ini lambat laun akan mengalami pelapukan dan
erosis, bersamaan dengan itu fosfor akan dilepaskan ke dalam ekosistem. Tetapi
sebagian besar senyawa fosfor akan hilang ke perairan dan diendapkan. Fosfor
dalam tubuh merupakan unsur penyusun tulang, gigi, DNA atau RNA, dan protein.
Daur fosfor dimulai dari adanya fosfat anorganik yang berada di tanah yang
diserap oleh tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuhan akan memperoleh fosfor dari
tumbuhan yang dimakannya. Tumbuhan atau hewan yang mati ataupun sisa ekskresi hewan
(urine dan feses) yang berada di tanah, oleh bakteri pengurai akan menguraikan
fosfat organik menjadi fosfat anorganik yang akan dilepaskan ke ekosistem.
3.
Proses Daur Belerang (Sulfur)
Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein.
Di alam, sulfur (belerang) terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah
dan di udara dalam bentuk SO atau gas sulfur dioksida. Ketika gas sulfur
dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan oksigen dan air, akan membentuk
asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat (SO4
2- ). Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun
protein dalam tubuhnya. Ketika manusia atau hewan memakan tumbuhan, maka akan
terjadi perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia.
Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur
pengurai dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan
dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida
yang ada di udara akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan
yang di tanah oleh bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa
sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan.
4.
Proses Daur Karbon
Sumber-sumber CO2 di udara berasal dari respirasi
manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batu bara, dan asap pabrik.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan
menghasilkan oksigen. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan
membentuk batu bara di dalam tanah. Batu bara akan dimanfaatkan lagi sebagai
bahan bakar yang juga menambah kadar CO2 di udara. Di ekosistem air, pertukaran
CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan
dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.
Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri
mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air
berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat
dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO2 di air. Lintasan arus utama siklus
karbon adalah dari atmosfer atau hidrosfer ke dalam jasad hidup, kemudian
kembali lagi ke atmosfer atau hidrosfer (Istimar Syamsuri 2007:171)
5. Proses Daur
Hidrologi (Air)
Pemanasan air samudra oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air
berevaporasi kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan
es, hujan gerimis, atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi, beberapa
presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas, atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda: (Istimar Syamsuri 2007:172)
a. Evaporasi (transpirasi).
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman,
dan sebagainya, kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan akan menjadi
awan. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air
yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es, dan
kabut.
b.
Infiltrasi (perkolasi)
Ke dalam tanah air bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan air tanah. Air
dapat bergerak akibat aksi kapiler, atau air dapat bergerak secara vertikal
atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali
sistem air permukaan.
c. Air permukaan.
c. Air permukaan.
Air bergerak di atas permukaan tanah, dekat dengan
aliran utama dan danau, makin landai lahan maka makin sedikit pori-pori tanah,
maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat
biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan
membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah
aliran sungai menuju lau.
Kesimpulan
Ø
Proses Biogeokimia adalah
suatu proses atau perputaran (daur) yang didalamnya berlangsung penggunaan dan
pelepasan unsur-unsur anorganik yang esensial bagi tubuh serta melibatkan
peristiwa biologis, geologis, dan kimia. Dari hasil uji leterarur, komponen
biotik berpengaruh besar terhadap peristiwa daur biogeokimia, karena melakukan
peristiwa aliran energi dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem.
Ø
Setiap makhluk hidup
berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi adalah hubungan yang terjadi
antara mahluk hidup dengan segala
sesuatu yang terdapat di sekelilingnya, berupa unsur-unsur biotik dan abiotik
yang saling mempengaruhi makhluk hidup tersebut. Ada beberapa macam interaksi
antara lain Simbiosis yaitu pola interaksi Simbiosis adalah interaksi diantara
dua makhluk hidup (organisme) yang hidup saling berdampingan, Kompetisi yaitu persaingan dua organisme atau
lebih untuk mendapatkan kebutuhan hidup mereka, Predasi yaitu hubungan antara
organisme yang memangsa dan organisme yang dimangsa, dan Netral yaitu hubungan
antara dua populasi yang tidak saling mempengaruhi
Ø
Terdapat beberapa Proses Biogeokimia
dalam ekosisitem yaitu:
1.
Proses
Daur Nitrogen. Nitrogen dalam tubuh makhluk hidup merupakan komponen
penyusun asam amino yang akan membentuk protein.
2.
Proses
Daur Fosfor. Tumbuhan atau hewan yang mati ataupun sisa ekskresi hewan
(urine dan feses) yang berada di tanah, oleh bakteri pengurai akan menguraikan
fosfat organik menjadi fosfat anorganik yang akan dilepaskan ke ekosistem.
3.
Belerang (Sulfur). Belerang dalam tubuh
organisme merupakan unsur penyusun protein.
4.
Karbon, dan Hydrogen (air).
Daftar
Pustaka
Ali Muhamma Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pustaka Amani
Arrahim Zaipudin, 2004 Pengetahuan
Alam Biologi palembang: Media Antar
Nusa
Harliyono, 1999 Ekosistem Dan Pelestariannya Jakarta:
Pustaka Media
Kistinah Idun, Lestari Sri Endang
2009 Bilogi Mahluk Hidup dan Lingkungan. Pusat perbukuan departemen
pendidikan Nasional Sumatra Selatan.
Syamsuri Istamar, 2007 Biologi
Untuk Sma Kelas X Semester 2. Jakarta : Penerbit Erlangga